Perjalanan Berharga ( proses yang panjang dan penuh perjuangan )
Kisah
dari seorang anak yang tumbuh dari keluarga sederhana. Sebut saja dengan
nama Aini, ia memiliki 2 saudara kandung. Ia memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik laki-laki. Ia sangat bersyukur, karena diapit oleh dua laki-laki, yang dapat
menjadi pelindung bagi dirinya. Ia sangat bersyukur dengan apa yang telah
dianugerahkan Tuhan kepadanya. Memang, jika dilihat-lihat ia tak sebanding
dengan apa yang dimiliki oleh teman-temannya. Namun, ia berfikir kembali,
teman-teman saya juga belum tentu memiliki apa yang telah saya miliki saat ini.
Manusia
memang tak luput dari perasaan keluh kesah, namun dengan keluh kesah hanya akan
menambah kekufuran kita kepada Sang Maha Pencipta. Begitupun dengan Aini, ia
memang terkadang sering berkeluh kesah, namun ia langsung sadar meminta ampunan
kepada Tuhan. Aini adalah orang yang tegas, rajin, namun memiliki beberapa
kekurangan, yaitu kurang percaya diri dan kurang menampakkan dirinya di dunia
luar.
Ia
berusia 21 tahun, sedang menjalani proses pendidikan S1 di sebuah Universitas Islam.
Semenjak SMA ia tidak tinggal di rumah, namun berada di sebuah asrama kota
seberang. Dan hingga sekarang pun juga tidak tinggal dengan kedua orang tuanya,
namun di asrama, karena harus menyelesaikan studinya. Jarak antara rumah dengan
asrama tidak terlalu jauh, dapat ditempuh dengan menggunakan bus kurang lebih
selama 1 jam. Namun, ia tidak sering pulang, karena jika ia pulang harus
mengikuti prosedur perizinan di asrama.
Harapan
orang tua, Aini berada di asrama, yaitu ingin menjadikan anaknya seorang
hafidzah. Keinginan orangtuanya telah dijalankan oleh anaknya. Meskipun
terkadang ia merasa tak mampu dan terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat untuk menuju proses seorang hafidzah. Namun ia yakin, apa yang
menjadi harapan orangtuanya akan terwujud. Selain menjadlani studi di kampus
dan asrama, ia juga aktif di organisasi, dan hal itulah yang terkadang menjadi
salah satu faktor penghambat. Karena ia harus mengikuti berbagai acara yang
telah diselenggarakan oleh organisasi tersebut.
Karena
dengan berorganisasi, ia menjadi lebih terampil dan memiliki berbagai
pengalaman didunia luar, yang tidak hanya sekedar di kampus dan asrama saja.
Hal tersebut bisa menjadi bekal untuk terjun ke masyarakat. Dengan berbagai
rutinitas yang telah ia jalani, terkadang ia merasa lelah, letih dan bahkan
hingga meneteskan air mata. Karena ia merasa apa yang menjadi harapan orang
tuanya belum bisa menjadi prioritas. Semua itu adalah tuntutan, dan bahkan
terkadang ia merasa tertekan dengan apa yang sedang dijalani. Ia selalu
teringat pesan dari orangtuanya, dan itu semua tidak sekedar untuk diingat
saja, namun juga dijalankan.
Karena
kedua orangtua Aini hanya ingin menjadikan anak-anaknya sukses dunia dan
akhirat. Mungkin saat ini ia hanya bisa menyusahkan dan merepotkan saja, karena
belum bisa memberikan apa yang diharapkan oleh keluarga. Namun ia yakin, bahwa
suatu saat akan menjadi orang sukses dan harapan orangtuanya dapat tercapai.
Ia
bolak-balik kampus, ditemani oleh bayang-bayang dirinya sendiri, berjalan menyusuri
kampus dengan panasnya terik matahari, yang memiliki jarak tempuh kurang lebih
20 menit untuk sampai tujuan. Begitulah seorang Aini yang ketika hendak pergi ke
kampus dan tak lupa ia membaca sholawat Nabi, karena setiap ia membaca sholawat
keberuntungan dan kebaikan akan berpihak padanya. Ia sangat bersyukur, karena Tuhan memberikan kekuatan dan kesehatan dalam dirinya.
Setelah
melalui proses yang panjang dan penuh perjuangan, akhirnya ia dapat
menyelesaikan program studi S1 di Universitas Islam dan juga hafalannya di
asrama. Sungguh, hal tersebut merupakan sesuatu yang tak terduga-duga. Tuhan
telah mengabulkan apa yang menjadi harapan orangtuanya dan juga dirinya
sendiri, yang merupakan suatu kebanggaan dan anugerah terindah yang Tuhan
berikan.
Singkat
cerita…..
Pelaksanaan
wisuda sedang berlangsung sangat ramai di gedung auditorium Universitas. Aini
berada di dalam gedung bersama kedua orangtuanya. Hal tersebut merupakan moment
yang tak akan pernah bisa terlupakan bagi Aini. Ia berjuang, lelah, letih yang
ia rasakan, hingga akhirnya bisa berada di barisan para wisudawan. Setelah selesai
pelaksanaan wisuda, Aini dan keluarga berlanjut pelaksanaan wisuda di asrama,
yang juga dihadiri oleh Kyai. Orangtua Aini berkaca-kaca melihat hasil
pencapaian anaknya, begitu pun kakak dan adiknya, yang terlihat sangat bahagia
dengan prestasi yang telah diraih oleh Aini. Akhirnya ia bisa menyelesaikan studinya
tepat waktu pada usia 22 tahun, di Universitas dan di Asrama.
Setelah
selesai acara wisuda, mereka melakukan sesi foto bersama untuk diabadikan di
rumahnya.
Begitulah
singkat cerita Aini, yang memiliki banyak lika-liku kehidupan, yang hingga pada
akhirnya ia mampu melakukan apa yang ia inginkan. Namun, masih banyak hal yang
perlu dicapai untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Seterjal
apapun jalan yang telah kau tempuh, pasti akan menghasilkan sesuatu yang
bermakna dalam hidupmu. Seberat, sebesar apapun cobaan dan ujian yang kau
tempuh, disitulah Tuhan memberikan hikmah yang dapat kau cerna.
Karena
usaha tidak akan mengkhianati hasil. So, good luck and fighting……
Posting Komentar untuk "Perjalanan Berharga ( proses yang panjang dan penuh perjuangan )"